Desa Piasa Wetan, yang terletak di Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kini menjadi sorotan berkat potensinya yang besar di sektor pertanian dan semangat pembangunannya yang dinamis. Sebagai desa perbatasan yang menjadi salah satu gerbang Kabupaten Banjarnegara dari arah barat, Piasa Wetan menyimpan berbagai potensi, terutama dalam pengembangan komoditas pertanian inovatif. Dengan dukungan data yang akurat dan perencanaan yang matang, desa ini berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya melalui optimalisasi sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Artikel ini menyajikan profil lengkap Desa Piasa Wetan, mencakup aspek geografis, demografis, potensi ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan desa. Seluruh informasi dirangkum dari sumber-sumber kredibel untuk memberikan gambaran yang objektif dan komprehensif.

Geografi dan Wilayah Administrasi

Desa Piasa Wetan secara geografis berada di ujung paling barat wilayah Kabupaten Banjarnegara. Letaknya yang strategis menjadikan desa ini sebagai zona penyangga sekaligus penghubung dengan wilayah kabupaten tetangga. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah kembali, luas total wilayah Desa Piasa Wetan ialah 98,70 hektare atau sekitar 0,987 kilometer persegi.

Wilayah desa ini didominasi oleh lahan pertanian, khususnya sawah, yang menjadi tulang punggung utama aktivitas ekonomi masyarakat. Sebagai bagian dari Kecamatan Susukan, Piasa Wetan memiliki akses yang terhubung dengan pusat kecamatan maupun ibu kota kabupaten.

Batas Wilayah Administrasi:

• Sebelah Utara
  Berbatasan dengan desa lain di lingkup Kecamatan Susukan.
• Sebelah Timur
  Berbatasan dengan desa di Kecamatan Susukan.
• Sebelah Selatan
  Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas.
• Sebelah Barat
  Berbatasan langsung dengan Desa Piasa Kulon, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.

Letak di perbatasan ini memberikan karakteristik sosial dan ekonomi yang unik bagi Desa Piasa Wetan. Mobilitas penduduk dan barang antar kabupaten turut memengaruhi dinamika kehidupan masyarakat sehari-hari.

Detail Wilayah:

• Letak Wilayah
  Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
• Luas Wilayah
  0,987 km² (98,70 Ha)
• Kode Pos
  53475
• Kode Wilayah Administrasi (Kemendagri)
  33.04.01.2009

Demografi dan Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan per Juni 2024, jumlah penduduk Desa Piasa Wetan tercatat sebanyak 1.320 jiwa. Dengan luas wilayah 0,987 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai 1.337 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pemukiman yang terpusat dan pemanfaatan lahan yang intensif.

Mayoritas penduduk Desa Piasa Wetan memeluk agama Islam, dengan data menunjukkan hampir 100% warga merupakan Muslim. Kehidupan sosial dan keagamaan berjalan harmonis dan menjadi salah satu fondasi kuat dalam struktur kemasyarakatan.

Struktur penduduk berdasarkan usia dan profesi didominasi oleh angkatan kerja yang bergerak di sektor agraris. Namun seiring perkembangan zaman, diversifikasi mata pencaharian ke sektor jasa, perdagangan dan industri kecil mulai tampak, terutama di kalangan generasi muda. Pemerintah desa terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Potensi Ekonomi dan Komoditas Unggulan

Sektor ekonomi Desa Piasa Wetan bertumpu pada pertanian, dengan padi sebagai komoditas utamanya. Namun, desa ini tidak hanya berhenti pada pertanian konvensional. Sebuah inisiatif visioner yang menjadi sorotan utama ialah upaya pengembangan padi organik kaya antosianin.

Berdasarkan hasil penelitian dan program pengabdian masyarakat yang dipublikasikan, Desa Piasa Wetan memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produsen beras sehat ini. Antosianin merupakan pigmen alami pada beras yang berfungsi sebagai antioksidan kuat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Pengembangan komoditas ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi hasil panen petani.

"Program ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi padi, yang pada akhirnya akan berdampak langsung pada pendapatan petani dan mendukung ketahanan pangan lokal," sebut sebuah kutipan dari jurnal ilmiah yang meneliti potensi desa tersebut. Dengan edukasi berkelanjutan dan penerapan teknik pertanian modern, sertifikasi produk organik menjadi target selanjutnya untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan harga jual.

Untuk mendukung geliat ekonomi, Pemerintah Desa Piasa Wetan pada tahun 2025 mengelola Dana Desa sebesar Rp694.226.000. Alokasi dana ini diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi, program pemberdayaan masyarakat, dan bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang penyalurannya didasarkan pada musyawarah desa.

Selain pertanian, desa ini juga baru saja meresmikan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Piasa Wetan. Lembaga ini diharapkan menjadi motor penggerak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, memfasilitasi permodalan, dan membantu pemasaran produk-produk unggulan desa.

Infrastruktur dan Layanan Publik

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama pemerintah desa untuk menunjang aktivitas warga dan konektivitas wilayah. Akses jalan desa terus ditingkatkan untuk memperlancar transportasi hasil bumi dan mobilitas penduduk.

Di bidang pendidikan, Desa Piasa Wetan memiliki lembaga pendidikan dasar, yaitu SD Negeri Piasa Wetan, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan formal bagi anak-anak di desa. Keberadaan sekolah ini sangat vital untuk memastikan generasi penerus mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Pemerintah desa juga aktif memanfaatkan teknologi digital untuk transparansi dan pelayanan publik. Melalui situs web resmi piasawetan.desa.id, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi terkini seputar kegiatan desa, laporan keuangan, program pembangunan, dan berita desa lainnya. Inisiatif ini merupakan langkah positif menuju tata kelola pemerintahan yang terbuka dan akuntabel.

Pemerintahan dan Dinamika Pembangunan

Pada awal tahun 2025, Desa Piasa Wetan memasuki babak baru kepemimpinan. Bapak Sakir secara resmi dilantik sebagai Kepala Desa untuk periode 2025-2033 pada tanggal 3 Februari 2025, menggantikan kepala desa sebelumnya, Bapak Saiman. Serah terima jabatan ini menjadi momentum penting bagi kelanjutan program pembangunan di desa.

Di bawah kepemimpinan yang baru, pemerintah desa langsung bergerak cepat dengan menyelenggarakan beberapa agenda strategis, di antaranya:

• Musrenbangdes Penetapan RPJMDesa 2025-2033
  Forum musyawarah ini menjadi landasan untuk merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) yang partisipatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk delapan tahun ke depan.
• Lelang Aset Desa
  Sebagai bentuk pengelolaan aset yang transparan dan akuntabel, pemerintah desa telah melaksanakan lelang aset pada Maret 2025 untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
• Musyawarah Desa Khusus (Musdesus)
  Agenda ini secara rutin digelar untuk menetapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Dana Desa dan membahas isu-isu krusial lainnya, yang menunjukkan komitmen pada pengambilan keputusan yang inklusif.

Dinamika ini menunjukkan bahwa roda pemerintahan di Desa Piasa Wetan berjalan aktif dan terencana. Kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan program-program yang telah dicanangkan.

Arah Baru Menuju Desa Mandiri

Desa Piasa Wetan merupakan cerminan sebuah desa yang tidak hanya bertahan dengan potensi alamiahnya, tetapi juga berani berinovasi dan beradaptasi. Fokus pada pengembangan padi organik antosianin adalah langkah cerdas yang dapat mengangkat citra dan perekonomian desa ke tingkat yang lebih tinggi.

Dengan kepemimpinan yang baru dan semangat gotong royong masyarakat yang kuat, didukung oleh pengelolaan dana desa yang transparan, Desa Piasa Wetan berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan cita-citanya sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Keberhasilannya kelak tidak hanya akan menjadi kebanggaan bagi warga Banjarnegara, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.